Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

TEORI BELAJAR BAHASA

     TEORI BELAJAR BAHASA MERUPAKAN MATAKULIAH YANG MEMPELAJARAI TENTANG GAGASAN, IDE, KONSEP, DAN PRINSIP BELAJAR BAHASA (MENDENGAR- BERBICARA), (MEMBACA-MENULIS) YANG BERSIFAT TEORITIS  YANG TELAH DIUJI KEBENARANNYA.  MENURUT HARLOCK 1980 TEORI BELAJAR BAHASA SAMA DENGAN  TEORI  PEMEROLEHAN BAHASA  KHUSUSNYA MEMPELAJARI KEMAMPUAN ANAK DALAM MENDENGAR - BERBICARA KHUSUSNYA ANAK USIA 0-4 TAHUN MENURUT BRUNER dalam Ahmad Rifai (2010: 32) yang disebut tahap enaktif Dan Download di  Teori Belajar

PROBLEMATIKA PEMAKAIAN BAHASA DAERAH DI LINGKUNGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

Abstrak Bahasa adalah salah satu ciri khas manusiawi yang membedakannya dari makhluk-makhluk yang lain. Persoalan yang muncul jika masyarakat terdapat beberapa bahasa yang digunakan pasti salah satu dari bahasa tersebut akan jarang digunakan yang pada akhirnya akan mematikan salah satu dari bahasa tersebut. Penutur bahasa Jawa mempunyai tiga ciri sikap bahasa yang menyebabkan permasalahan penggunaan bahasa Jawa krama inggil pada keluarga dan masyarakat Jawa. Permasalahan yang: pertama, kesetiaan bahasa (language loyalty) khususny orang Jawa terhadap penggunaan bahasa Jawa peru dipertanyakan, kesetiaan tersebut mendorong masyarakat suatu bahasa mempertahankan bahasanya dan apabila perlu mencegah adanya pengaruh bahasa lain; kedua, hilangnya kebanggaan bahasa (language pride) yang mendorong orang jawa untuk mengembangkan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai lambang identitas dan kesatuan masyarakat Jawa; ketiga, kesadaran adanya norma bahasa (awareness of the norm) yang sangat rendah

MODUL TEORI BELAJAR BAHASA

BAB 1 TEORI BELAJAR BAHASA             Dalam pembelajaran bahasa terdapat beberapa teori yang sangat berbeda pendapatnya. Kelompok pertama, yakni yang berorientasi pada psikologi behaviorisme,  yang kedua adalah pendekatan generatif yang berakar pada teori psikologi nativisme dan teori psikologi kognitivisme, sedangkan yang ketiga ialah pendekatan fungsional yang berakar pada psikologi konstruktivisme. Ketiga teori itu ternyata mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam dunia ilmu bahasa . Kemampuan anak manusia untuk dapat menguasai bahasa pertamanya dalam waktu yang relatif singkat, hanya beberapa tahun pertama, sungguh merupakan keajaiban dan menjadi perhatian utama para ahli pembelajaran bahasa maupun ahli  psikolinguistik. Coba Anda bayangkan. Ketika masih bayi, anak itu lahir dengan menangis, kemudian ia mulai mendekut ( cooing ), kemudian mengoceh ( babbling ). Pada saat itu ia menghasilkan bunyi-bunyi yang tidak jelas maknanya yang terdiri atas gabungan bunyi-bunyi vok

MEMBANGUN PERADABAN DENGAN PENDIDIKAN YANG BERBASIS KARAKTER DAN NILAI-NILAI BUDAYA BANGSA

KARAKTER Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang mengarah kepada peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.  Amanat konstitusi di atas  dengan tegas memberikan perhatian yang besar akan pentingnya pendidikan karakter (akhlak mulia) dalam setiap proses pendidikan dalam membantu membumikan nilai-nilai agama dan kebangsaan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi yang diajarkan kepada seluruh peserta didik. Dengan demikian tugas setiap elemen bangsa yang terlibat dalam pendidikan wajib hukumnya untuk mengembangkan sistem pendidikan yang berkarakter, agar nanti anak-anak bangsa yang mengenyam bangku sekolah setidaknya paham dan melaksanakan karakter yang baik di lingkungan masyarakat.  Keluarnya undang-undang tentang sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), yakni Undang-Undang, nomer 20 ta

KARAKTER SISWA DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI LEMBAGA PENDIDIKAN DASAR

ABSTRAK Artikel penelitian ini dengan judul: karakter siswa dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di Lembaga Pendidikan dasar Artikel ini akan mendeskripsikan karakter siswa setelah mengalami proses belajar dan pembelajaran dalam kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter siswa dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di Lembaga Pendidikan dasar. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Pelaksana kurikulum 2013 untuk tingkat Dasar di Pacitan.  Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif berbentuk studi kasus. Sumber data penelitian ini, yakni informan, peristiwa pembelajaran, dan dokumen terkait Teknik cuplikan yang digunakan adalah purposive sampling .  Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, pengamatan, dan analisis dokumen. Teknik yang digunakan untuk memeriksa kesahihan data, yakni triangulasi data dan triangulas i metodologis.  Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik interaktif dengan langkah-langkah, meliputi reduksi data, penyajian dat

Pembelajaran permainan Bahasa meningkatkan karakter

ABSTRAK Penelitian dengan judul Pengembangan Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter Dengan Permainan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X dI SMK Harapan Kartasura Surakarta (Semester Genap 2013/2014).   Penelitian deskriptif kualitatif dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Harapan Kartasura Surakarta. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian  kualitatif deskriptif. Analisis kualitatif deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami  oleh subjek penelitian (Moleong, 2006: 6) Tujuan penelitian sebagai berikut: menemukan pengembangan pembelajaran berbasis pendidikan karakter dengan permainan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan prestasi siswa. Pembelajaran dengan permainan memiliki sifat yang dominan antara lain: terdapat aktivitas interaksi antarsiswa; dapat memberikan umpan balik langsung, memungkinkan penerapan konsep atau peran ke dalam situasi nyata di masyarakat;

Desa Tanguh bencana Madya (Desa Sirnoboyo, Kec/Kab Pacitan)

1.       LATAR BELAKANG Merujuk pada Misi Program Pengabdian Kepada masyarakat DITLITABMAS Dikti yaitu menciptakan peradaban dan nilai-nilai kehidupan baru bagi masyarakat luas dan juga masyarakat kampus. Dengan demikian, prinsip transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dari masyarakat kampus ke masyarakat sekitar  dapat terpenuhi. Dengan demikian akan mengalir suatu ide, pikiran, inovasi yang kresatif dari masyarakat kampus yang dapat digunakan sebagai pemecahan masalah di lingkungan masyarakat. Dengan demikian pengabdian masyarakat oleh sivitas akademika STKIP PGRI Pacitan merupakan wujud respon terhadap dinamika kehidupan masyarakat yang senantiasa berkorelasi erat dengan berkembangnya persoalan, kebutuhan dan tantangan yang dihadapi. Bentuk dari pengabdian masyarakat yaitu melakukan bentuk pendidikan kepada masyarakat yang merupakan suatu perwujudan dari suatu kegiatan yang ditujukan untuk mendidik masyarakat atau menguatkan kemampuan masyarakat. Berdasarkan Peraturan Kepala B