MILES HUBERMAS METODE PENELITIAN KUALITATIF
3. METODE
PENELITIAN
Metode
adalah cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai maksud, cara kerja
sistematis untuk memudahkan pelaksanaan sebuah kegiatan untuk mencapai tujuan
yang ditentukan. Dengan demikian metode penelitian mengemukakan secara teknis
tentang metode yang digunakan dalam penelitian (Sulistyo-Basuki, 2010: 22).
3.1 Desain dan Jenis Penelitian
Desain penelitian ini adalah
kualitatif, hal
itu menyebabkan data dan analisis yang digunakan dalam penelitian ini juga
bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat, kepercayaan orang yang akan
diteliti. Dalam penelitian kualitatif segala sesuatunya tidak dapat di ukur dengan
angka dan
teori yang digunakan dalam penelitian tidak dipaksakan untuk memperoleh
gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang telah diteliti
(Sulistyo-Basuki,2006:78). Penelitian jenis ini juga tidak menggunakan kuesioner
sebagai instrumen pengumpulan data, instrumen pengumpulan data adalah peneliti
itu sendiri.
|
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
jenis studi kasus.
Menurut Sulistyo-Basuki (2010:110), penelitian deskriptif mencoba mencari
deskripsi yang tepat yang cukup dari semua aktivitas, objek, proses, dan
manusia. Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengumpulan fakta dan data
secara valid untuk memberikan gambaran mengenai objek yang diteliti.
3.2 Objek dan Subjek Penelitian
Objek dalam penelitian ini
adalah pemanfaatan Senayan Library Management System (SLiMS), sedangkan yang
menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pengelola Kantor Perpustakaan
dan Arsip Daerah Kota Salatiga yang berhubungan langsung dengan SLiMS dan
pemustaka yang menggunakan SLiMS untuk penelusuran koleksi.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Dalam setiap penelitian,
peneliti dituntut untuk menguasai teknik pengumpulan data sehingga menghasilkan
data yang relevan dengan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis data kualitatif
dari sumber
primer dan sumber sekunder.
1.
Sumber Primer
Sumber primer adalah sumber
data
yang secara langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono,
2012:225). Sumber primer ini berupa catatan hasil wawancara yang diperoleh melalui
wawancara yang penulis lakukan. Selain itu, penulis juga melakukan observasi
lapangan dan mengumpulkan data dalam bentuk catatan tentang situasi dan
kejadian di perpustakaan.
2.
Sumber Sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak memberikan informasi secara langsung kepada
pengumpul data. Sumber data sekunder ini dapat berupa hasil pengolahan
lebih lanjut dari data primer yang disajikan dalam bentuk lain atau
dari orang lain (Sugiyono, 2012:225). Data ini digunakan untuk mendukung infomasi dari data primer
yang diperoleh baik dari wawancara, maupun dari observasi langsung ke lapangan.
Penulis juga menggunakan data sekunder hasil dari studi pustaka. Dalam studi
pustaka, penulis membaca literatur-literatur yang dapat menunjang penelitian,
yaitu literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.4 Informan
Dalam penelitian kualitatif
tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus
tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan
diberlakukan pada populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi
sosial dalam kasus yang dipelajari. Sampel dalam penelitian kualitatif tidak
disebut responden melainkan narasumber, partisipan atau informan (Sugiyono, 2012:216).
Subjek penelitian ini menjadi
informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses
penelitian melalui wawancara. Informan adalah seseorang yang benar-benar
mengetahui suatu persoalan atau permasalahan tertentu yang darinya dapat
diperoleh informasi yang jelas, akurat, dan terpercaya (Moleong,
2000:97).
Informasi tersebut dapat berupa pernyataan, keterangan, atau data-data yang
dapat membantu dalam memahami persoalan atau permasalahan yang diteliti.
Informan dalam penelitian ini,
penulis tentukan dengan metode purposive
sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2012:216). Dengan menggunakan purposive
sampling, diharapkan kriteria sampel yang diperoleh benar-benar sesuai
dengan penelitian yang dilakukan dan mampu menjelaskan keadaan sebenarnya
tentang obyek yang diteliti.
Kriteria informan yang penulis
pilih adalah pengelola perpustakaan yang berhubungan langsung dengan
pemanfaatan SLiMS di perpustakaan dan pemustaka yang sedang menggunakan
OPAC untuk penelusuran saat penelitian berlangsung. Informan terdiri dari tiga orang
pengelola perpustakaan PNS, tiga orang pengelola perpustakaan dari tenaga
harian lepas dan tiga orang pemustaka yang minimal memakai OPAC tiga kali dalam
satu bulan. Informan pemustaka dipilih dari tipe keanggotaan yang berbeda, masing-masing
satu orang anggota umum, satu anggota mahasiswa dan satu anggota pelajar.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan faktor penting dalam
penelitian, untuk itu diperlukan teknik tertentu dalam pengumpulan data. Teknik
pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk
mendekatkan peneliti ke orang-orang yang ditelitinya dan ke situasi atau lingkungan
mereka yang sebenarny. Dan peneliti dapat masuk ke lingkungan yang ditelitinya
atau yang dikenal dengan observasi partisipatif. Pada observasi ini, peneliti
mengamati peristiwa, kejadian, pose, dan sejenisnya disertai dengan daftar yang
perlu diobservasi (Sulistyo-Basuki, 2010:149).
2. Wawancara
Wawancara adalah
percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan (Moleong, 2012:118). Melalui wawancara ini
pula peneliti menggali informasi secara mendalam dari informan mengenai
pemanfaatan SLiMS di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga.
Penelitian ini menggunakan wawancara semiterstruktur dengan harapan dapat
menemukan informasi lebih terbuka dari informan.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode
pengumpulan data yang datanya diperoleh dari buku, internet, atau dokumen lain
yang menunjang penelitian yang dilakukan. Dokumen merupakan catatan mengenai
peristiwa yang sudah berlalu. Peneliti mengumpulkan dokumen yang dapat berupa
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2012:240). Dalam hal ini
peneliti menggunakan dokumen berupa catatan migrasi ke SLiMS Meranti, buku tahunan, buku
panduan perpustakaan, dan dari website resmi perpustakaan.
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Setelah
melakukan pengumpulan data, seluruh data yang terkumpul kemudian diolah oleh
peneliti. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan
mendeskripsikan secara menyeluruh data yang didapat selama proses penelitian. Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (2012:246) mengungkapkan
bahwa dalam mengolah data kualitatif dilakukan melalui tahap reduksi, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
1.
Reduksi
Mereduksi
berarti merangkum, memilih hal-hal pokok dan penting kemudian dicari tema dan
polanya (Sugiyono, 2012:247). Pada tahap ini peneliti memilah informasi mana
yang relevan dan mana yang tidak relevan dengan penelitian. Setelah direduksi
data akan mengerucut, semakin sedikit dan mengarah ke inti permasalahan
sehingga mampu memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai objek
penelitian.
2. Penyajian
Data
Setelah dilakukan direduksi data, langkah selanjutnya adalah menyajikan
data. Data disajikan dalam bentuk tabel dan uraian penjelasan yang bersifat
deskriptif.
3. Penarikan Kesimpulan
Tahap akhir pengolahan data adalah penarikan kesimpulan. Setelah semua data
tersaji permasalahan yang menjadi objek penelitian dapat dipahami dan kemudian
ditarik kesimpulan yang merupaan hasil dari penelitian ini.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kalitatif dan R & D. Jakarta. Penerbit Alfabeta
e
|
Komentar
Posting Komentar