FORMAT PKM MAHASISWA

PEMANFAATAN WALUH (Cucurbuta moschata ex.Pair) MENJADI TEPUNG SEBAGAI PELUANG USAHA PEMBUATAN BISKUIT WALUH BIDANG KEGIATAN PKM Kewirausahaan Diusulkan Oleh: Ketua kelompok: ................................ Anggota Kelompok: ............................................................. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tingkat kesehatan masyarakat tergantung pada kualitas makanan yang dikonsumsi setiap hari, yaitu jenis maupun jumlah gizi yang disediakan makanan bagi tubuh. Kualitas makanan tidak terletak pada kelezatan cita rasa atau penempilannya, namun pada jenis atau kandungan gizi yang terkandung di dalamnya. Manusia membutuhkan zat-zat gizi antara lain protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Unsur-unsur gizi tersebut tidak dapat disediakan secara lengkap dalam satu jenis makanan, maka untuk memenuhi kebutuhan tubuh manusia perlu mengkonsumsi beberapa jenis makanan atau minuman secara bersamaan dan bervariasi. Penganekaragaman dan peningkatan gizi makanan perlu didukung dengan penyediaan produk-produk makanan yang memiliki kandungan gizi cukup tinggi dengan harga terjangkau. Buah waluh mengandung unsur gizi cukup lengkap, sementara harganya terjangkau oleh lapisan masyarakat bawah sehingga memungkinkan untuk dikembangkan untuk menjadi produk pangan. Keistimewaan lain dari waluh adalah dapat ditanam di lahan-lahan yang kering atau tegalan. Waluh merupakan salah satu komoditas pertanian yang benyak mengandung β-karoten atau provitamin-A yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu waluh juga mengandung zat gizi seperti protein; karbohidrat; beberapa mineral seperti kalsium, fosfor, besi; serta beberapa vitamin yaitu vitamin B dan C. Kandungan gizi yang dimiliki waluh menjadikannya sebagai sumber pangan yang cukup potensial untuk dikembangkan dan dapat diandalkan. Salah satunya dapat dimanfaatkan menjadi tepung waluh yang kemudian dapat digunakan dalam pembuatan biskuit waluh. Tepung waluh mengandung karbohidrat yang tinggi sehingga sangat berperan dalam pembuatan adonan pati. Selain itu tepung waluh mempunyai kualitas tepung yang baik karena sifat gelatinisasi yang baik, sehingga dapat membentuk adonan dengan konsistensi, kekenyalan, viskositas, maupun elastisistas yang baik, dengan demikian biskuit yang diproduksi dengan menggunakan tepung waluh akan berkualitas baik pula. Dari kelebihan tersebut maka biskuit waluh memiliki peluang usaha yang cukup tinggi karena belum banyak diproduksi biskuit yang menggunakan bahan dari tepung waluh sehingga prospek keberhasilan usaha cukup menjanjikan. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraiakan di atas, maka permasahan yang dibahas dalam program ini adalah: 1. Bagaimana cara memanfaatkan hasil pertanian lokal yang berlimpah (waluh) menjadi sesuatu produk yang bernilai ekonomi tinggi? 2. Bagaiman cara pembuatan tepung waluh? 3. Bagaimana cara pembuatan biskuit waluh? 4. Bagaimana menciptakan peluang usaha dari produksi biskuit waluh? 5. Bagaiman cara mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari hasil usaha penjualan produk biskuit waluh? C. TUJUAN PROGRAM Tujuan program yang hendak dicapai adalah sebagai berikut: 1. Memberikan pengetahuan dan pengenalan kepada masyarakat bahwa waluh (Cucurbuta moschata ex. Pair) dapat diolah menjadi tepung sebagai bahan pembuatan biskuit. 2. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa untuk mendorong terciptanya wirausaha baru dengan memanfaatkan hasil tanaman lokal waluh sebagai produk biskuit waluh. 3. Berorientasi pada profit, sebagai layaknya wirausahawan. 4. Untuk mengetahui prospek usaha biskuit waluh di lingkungan kampus dan tempat distribusi yang lain. 5. Untuk memanfaatkan hasil tanaman lokal yang berlimpah menjadi produk olahan yang bernilai ekonomi tinggi. D. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dalam program ini adalah: 1. Terciptanya peluang usaha mandiri yang bergerak disektor home industri yang mengacu pada bidang kesehatan. 2. Meningkatkan karya kreatifitas inovatif mahasiswa dalam rangka bereksperimen dan menemukan hasil karya yang bermanfaat dan tepat guna. E. KEGUNAAN PROGRAM Adapun kegunaan program yang dimaksud adalah: 1. Meningkatkan inovatif mahasiswa dalam menemukan hasil karya yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha. 2. Untuk meningkatkan kreatifitas dan penalaran pada pengembangan ilmu teknologi pangan. 3. Memperkenalkan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan hasil pertanian yang melimpah / waluh sebagai produk olahan tepung waluh yang dijadikan peluang usaha biskuit waluh. BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA A. Prospek Pengembangan Biskuit Waluh sebagai Makanan Ringan Biskuit waluh merupakan suatu produk olahan dari pemanfaatan tepung waluh. Hal ini terbukti dari kandungan gizi yang ada yaitu adanya protein, karbohidarat yang cukup tinggi, dan adanya beberapa enzim seperti amylase, protease, lipase, dan oksidase. Biskuit waluh dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang menjanjikan karena untuk memperoleh atau menanamnya juga mudah, harga untuk mendapatkannya juga murah, mengandung vitamin A yang tinggi sehingga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata. Biskuit waluh memiliki peluang usaha yang cukup tinggi terutama di daerah Sekaran Gunungpati dan sekitarnya. Hat tersebut dikarenakan beberapa alasan diantaranya: (1) Di Sekaran Gungungpati belum pernah ada usaha yang memproduksi waluh sebagai biskuit waluh sebagai usaha. (2) Bahan baku mudah diperoleh sehingga ketersediannya cukup terpenuhi. (3) Proses produksi tidak membutuhkan biaya besar, mudah, dan praktis. (4) Dalam proses produksi tidak membutuhkan keahlian khusus. (5) Dalam hal konsumen, didukung dengan oleh banyaknya orang dewasa dan remaja khususnya di daerah Sekaran Gunungpati dan sekitarnya yang menggemari makanan ringan sebagai camilan sehat.Untuk itu dengan adanya gagasan memproduksi biskuit waluh ini diharapkan dapat menambah jenis keanekaragaman hasil olahan buah waluh dan dapat dijadikan suatu peluang usaha yang baru khususnya bagi mahasiswa. B. Keunggulan Biskuit Waluh a. Bahan baku mudah didapat dari petani lokal dengan harga yang relatif murah. b. Buah waluh mengandung vitamin A yang lebih banyak sehingga baik untuk kesehatan mata. c. Buah waluh memiliki kadar karbohidrat yang tinggi. d. Biskuit waluh merupakan sumber vitamin A dengan kandungan β-karoten yang sangat tinggi. e. Biskuit waluh lebih murah harganya kerena sebagian bahan yang berupa tepung terigu digantikan dengan tepung waluh. f. Biskiut waluh memiliki kandungan lemak yang rendah. C. Keterkaitan dengan Produk Lain Termasuk Perolehan Bahan Baku Perolehan bahan biskuit waluh sangat mudah didapat. Karena banyak petani lokal membudidayakan buah waluh yaitu dari daerah Gunung Pati Semarang. Hal tersebut berdasarkan lokasinya dekat dengan tempat produksi/ tempat usaha, harganyapun relatif murah.. Sehingga ketersediaan bahan baku yang memadai dapat menjamin kelangsungan usaha pembuatan biskuit waluh. D. Peluang Usaha Biskuit waluh mempunyai prospek usaha yang menjamin, karena di Sekaran Gunung Pati Semarang belum pernah ada yang mencoba mengembangkan Home Industri biskuit waluh, oleh karena itu peluang pasarnya masih cukup tinggi. E. Media Promosi yang Digunakan Untuk menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternatif yang bisa digunakan untuk mempromosikan produk ini, sehingga lebih dikenal oleh masyarakat dan menjadi pilihan masyarakat. Media ini berupa, pamflet, spanduk, leaflet serta untuk pertama kali penjualan akan dibagikan secara gratis. F. Strategi Pemasaran yang Akan Diterapkan Strategi pemasaran yang digunakan dalam usaha Home Industri biskuit waluh: a. Kebijakan Produk Usaha ini bergerak dalam bidang produksi dan distribusi. Jenis produk ini berupa biskuit waluh. b. Kebijakan Harga Harga yang diberikan kepada konsumen yaitu sebesar Rp. 3.500,00 per bungkusnya. c. Kebijakan Promosi Untuk meningkatkan hasil penjualan biskuit waluh perlu dilakukan promosi. Bentuk promosi ini diantaranya yaitu pemasangan pamflet, spanduk, penyebaran leaflet, serta untuk promosi awal, produk ini akan dibagikan secara cuma-cuma atau gratis. d. Kebijakan Distribusi Distribusi hasil produksi kepada para konsumen dilakukan kerjasama denganmitra distribusi Mini Market kawasan UNNES. G. Rencana Produksi Selama Empat Bulan Rencana produksi biskuit waluh adalah sebagai berikut: a. 2 Minggu : 40 bungkus b. 4 Bulan : 8 x 40 = 320 bungkus Harga biskuit waluh adalah Rp. 3.500,00 H. Analisa Keuangan Investasi awal yang diperlukan: Tabel 1. Investasi Awal 1 Timbangan 1 @ 200.000,00 Rp. 200.000,00 2 Timbangan roti 1 @ 50.000,00 Rp. 50.000,00 3 Pisau 4 @ Rp. 5.000,00 Rp. 20.000,00 4 Telenan 3 @ Rp. 4.000,00 Rp. 12.000,00 5 Baskom 4 @ Rp. 50.000,00 Rp. 200.000,00 6 Centong 2 @ Rp. 2.000,00 Rp. 4.000,00 7 Loyang alumunium 6 @ Rp. 10.000,00 Rp. 60.000,00 8 Blender 2 @ Rp. 150.000,00 Rp. 300.000,00 9 Ayakan 2 Rp. 10.000,00 Rp. 20.000,00 10 Plastik 1 @ 5.000,00 Rp. 5.000,00 \ 11 Mixser 1 @ Rp. 250.000,00 Rp. 250.000,00 12 Kompor 1 @ Rp. 150.000,00 Rp. 150.000,00 13 Oven 1 @ 500.000,00 Rp. 500.000,00 14 Kuas kue 2 @ Rp. 2.000,00 Rp. 4.000,00 15 Kas Usaha Rp. 600.000,00 Jumlah Investasi Awal Rp 2.375.000,00 I. Biaya Operasional Per Bulan Tabel 2. Biaya Operasional Per Bulan 1 Waluh basah 2 kg @ Rp. 3.000,00 Rp. 6.000,00 2 Tepung terigu 2 kg @ Rp. 7.000,00 Rp. 14.000,00 3 Tepung maizena 1,2 kg @ Rp. 8.000,00 Rp. 9.600,00 4 Mentega 0,4 kg @ Rp. 15.000,00 Rp. 6.000,00 5 Gula halus 1,6 kg @ Rp. 6.500,00 Rp. 10.400,00 6 Telur ayam 2 kg @ Rp. 14.000,00 Rp. 28.000,00 7 Soda kue 4 sdt Rp. 2.000,00 8 Minyak Tanah 12 Liter @ Rp. 4.500,00 Rp. 54.000,00 9 Beban Transportasi Rp. 30.000,00 10 Beban Promosi Rp. 10.000,00 11 Beban Listrik Rp. 10.000,00 Jumlah Investasi Awal Rp. 180.000,00 J. Analisis Pendapatan dan Keuangan Produksi 1 bulan = 80 bungkus Produksi 4 bulan : 4 x 80 = 320 bungkus Harga biskuit waluh yang ditawarkan = Rp. 3.500,00 per bungkus Hasil penjualan 4 bulan = 320 x Rp. 3.500,00 = Rp. 1.120.000,00 Total biaya operasional 4 bulan = 4 x Rp. 180.000,00 = Rp. 720.000,00 Keuntungan tiap 4 bulan = Rp. 1.120.000,00 – Rp. 720.000,00 = Rp. 400.000,00 BAB 3 METODE PELAKSANAAN PROGRAM Pelaksanaan program usaha biskuit waluh ini terdiri atas dua proses yaitu pembuatan tepung dan pembuatan biskuit waluh. Proses pembuatan tepung waluh terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan alat dan bahan, pembuatan tepung waluh dan pengemasan. Sedangkan pembuatan biskuit waluh terdiri dari 4 tahap, yaitu 8 persiapan alat dan bahan, pembuatan biskuit waluh, pengemasan produk dan pemasaran. A. Proses Pembuatan Tepung Waluh 1. Persiapan Alat dan Bahan Sebelum membuat tepung waluh, langkah awal yang akan kita lakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan. Hal itu dilakukan agar dapat memperlancar proses pembuatan tepung waluh sehingga dapat diolah menjadi biskuit. Adapun tahap persiapan alat dan bahan meliputi: a) Persiapan alat: Timbangan : 1 buah Pisau : 4 buah Telenan : 3 buah Baskom : 4 buah Centong : 2 buah Loyang alumunium : 6 buah Blender : 2 buah Ayakan : 2 buah Plastik : 1 pak b) Persiapan Bahan Baku Tepung Waluh Waluh : 2 kg 2. Pembuatan Tepung Waluh a. Waluh dipotong-potong membujur menjadi ± 8 potong. b. Waluh yang sudah dipotong dicucu dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada kulit buah. Pencucian dilakukan hingga benar-benar bersih. c. Waluh dihilangkan biji dan serabutnya serta dikupas kulitnya sampai bersih. d. Setelah dikupas kulitnya dipotong-potong tipis dan kecil dengan tujuan mempercepat proses pengeringan. e. Waluh dikeringkan dengan tenaga surya selama 4-6 hari (tergantung pada cuaca) f. Potongan waluh yang sudah kering segera digiling atau dihancurkan menggunakan blender hingga hancur menjadi bubuk atau tepung. g. Tepung waluh hasil penghancuran kemudian diayak dengan saringan berukuran lubang 60 mesh. h. Tepung yang lolos ayakan ditampung dalam tempat sendiri, sementara yang tidak lolos digiling lagi hingga lolos ayakan. Usahakan sedikit mungkin tepung waluh yang tersisa (tidak lolos ayakan). 3) Pengemasan Tepung Waluh Tepung waluh hasil pengayakan harus segera dikemas dalam kantong plastik. B. Proses Pembuatan Biskuit Waluh 1) Persiapan Alat dan Bahan Sebelum membuat usaha biskuit waluh, langkah awal yang akan kita lakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan. Hal itu dilakukan agar dapat memperlancar proses produksi biskuit waluh sehingga dapat diterima oleh konsumen. Selain itu kelengkapan alat dan bahan dapat menjadi indikator keberhasilan proses produksi yang berkualitas dan memiliki cita rasa yang disukai. Adapun tahap persiapan alat dan bahan meliputi: 2) Persiapan alat: Timbangan : 1 buah Mixser : 1 buah Oven : 1 buah Loyang : 6 buah Baskom : 4 buah Kuas kue : 2 buah Kompor : 1 buah 3) Persiapan Bahan Baku Biskuit Waluh Tepung terigu : 2 kg Tepung waluh : 1 kg Tepung maizena : 1,2 kg Mentega : 0,4 kg Gula halus : 1,6 kg Telur ayam : 2 kg Soda kue : 4 sdt 10 4) Pembuatan Biskuit Waluh a. Mentega dan gula halus dikocok hingga putih. Kemudian telur dimasukkan sambil terus dikocok hingga menjadi adonan yang mengembang. b. Tepung terigu, tepung waluh, dan tepung maizena dicampur rata, kemudian sedikit demi sedikit dimasukkan ke dalam adonan dan diaduk hingga tercampur rata. b. Selanjutnya adonan dicetak dengan cetakan biskuit. c. Pada bagian permukaan adonan yang telah dicetak diolesi dengan sedikit mentega. d. Adonan dalam loyang dipanggang dalam oven dengan suhu 170 oC selama 20 menit hingga matang. Selanjutnya dikeluarkan dan didinginkan Pengemasan Biskuit Waluh Biskuit waluh yang telah didinginkan sebaiknya segera dikemas agar tetap renyah. Pengemasan menggunakan mika. BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN A. Anggaran Biaya No Jenis Pengeluaran Biaya 1. Peralatan Penunjang Rp 1.549.000 2. Bahan Habis Pakai Rp 2.976.000 3. Perjalanan Rp 950.000,- 4. Lain-lain Rp 615.000 Jumlah Rp 6.090.000 B. Jadwal kegiatan DAFTAR PUSTAKA ...................................................... Lampiran 1. BIODATA KETUA A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) Winda Andriyati 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Program Studi Pendidikan Matematika 4 NIM 1384202099 5 Tempat dan Tanggal Lahir Pacitan, 25 Juni 1995 6 E-mail detawinda@gmail.com 7 Nomor Telepon/HP 087758774838 B. Riwayat Pendidikan Anggota 2 A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) Armia Tri Utami 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Program Studi Pendidikan Matematika 4 NIM 1384202073 5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 25 Mei 1994 6 E-mail armiatri@rocketmail.com 7 Nomor Telepon/HP 085235199295 JUSTIFIKASI ANGGARAN KEUANGAN Lampiran 4.Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana PERKUMPULAN PENYELENGGARA LEMBAGA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI PGRI PACITAN STKIP PGRI PACITAN ALAMAT: KAMPUS PENDIDIK Jl. Cut Nya’ Dien 4A Ploso Pacitan 63515 ========================================================== SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : WINDA ANDRIYATI NIM : 1384202099 Program Studi : Pendidikan Matematika Fakultas : FKIP Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-K saya dengan judul “RacikanHerbal Jifelife Sirsak” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2013 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya. Pacitan, 01 November 2013 Mengetahui, Yang menyatakan, Pembantu Ketua Bidang kemahasiswaan, Drs. SUGENG SURYANTO, M.Pd. WINDA ANDRIYATI NIDN.0710025602 NIM. 1384202099 Lampiran 5 SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJASAMA DARI MITRA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : FIRA ANGGRAENI Jabatan : Pemilik Apotek Di Kecamatan Pacitan Alamat : Desa Tanjungsari, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan Dengan ini menyatakan Bersedia untuk Bekerjasama dengan Pelaksana Kegiatan ProgramKreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian (PKM-P). Nama Ketua Tim Pengusul : WINDA ANDRIYATI Nomor Induk Mahasiswa : 1384202099 Program Studi : Pendidikan Matematika Nama Dosen Pembimbing : AGOES HENDRIYANTO, S.P, M.Pd. Perguruan Tinggi : STKIP PGRI Pacitan guna menerapkann dan/atau mengembangkan IPTEKS pada tempat kami. Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara pihak Mitra dan Pelaksana Kegiatan Program tidak terdapat ikatan kekeluargaan dan ikatan lain dalam wujudapapun juga. Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa ada unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Pacitan, 01 November 2013 Yang menyatakan, FIRA ANGGRAENI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Indonesia Dipelajari oleh Banyak Negara

TAWARAN BEASISWA DARI UNIVERSITI MALAYSIA SABAH (UMS) MALAYSIA 2015