MATERI PSIKOLINGUISTIK BAB I AGOES HENDRIYANTO,M.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca bab ini, diharapkan
Saudara dapat:
1.
Menjelaskan Batasan Psikologi Bahasa Dan
Psikolinguistik;
2.
Menyebutkan Ciri-Ciri Psikolinguistik;
3.
Menyebutkan Lingkup Kajian
Psikolinguistik; dan
4.
Menjelaskan Kedudukan Psikolinguistik
Dalam Disiplin Keilmuan Linguistik.
B.
Psikologi
Bahasa atau Psikolinguistik
Apakah psikologi bahasa
itu? Apa hubungannya dengan psikolinguistik? Kedua istilah itu bisa disamakan
bisa dibedakan, bergantung kepada sudut pandangnya. Ada yang beranggapan bahwa psikologi bahasa
lebih besar mengacu kepada bidang kajian psikologi daripada ilmu bahasa
(linguistik), sedangkan psikolinguistik lebih besar mengacu kepada bidang
kajian linguistik daripada ilmu jiwa (psikologi). Anggapan tersebut ada juga
benarnya. Orang yang banyak berkecimpung
dalam bidang psikologi lebih senang menggunakan istilah psikologi bahasa (the
2 psychology of language). Sebaliknya,
orang yang berkecimpung dalam bidang linguistik lebih senang menggunakan
istilah psikolinguistik (psycholinguistics).
Dalam tulisan ini
istilah psikologi bahasa dan psikolinguistik disikapi sebagai
sebuah sinonim. Kedua-duanya merupakan
kajian bahasa secara eksternal, yakni
mengkaji bahasa dari segi psikologi. Dengan
kata lain, psikologi bahasa atau psikolinguistik merupakan kajian bahasa yang
melibatkan dua disiplin ilmu, yakni psikologi dan linguistik. Kajian linguistik
antardisiplin ini, selain merumuskan kaidah-kaidah teoretis antardisiplin, juga
bersifat terapan, yakni hasilnya digunakan untuk memecahkan dan mengatasi
masalah-masalah di dalam kehidupan praktis kemasarakatan.
Istilah psikologi,
yang disebut psychologia (bahasa Latin) atau psychology (bahasa
Inggris), berasal dari bahasa Yunani psycho = jiwa‘ + logos =
kajian, ilmu‘. Secara harfiah, psikologi itu diartikan ilmu jiwa. Istilah ini
mulai dipakai pada tahun 1530 oleh seorang Jerman yang bernama Philipp
Melanchton dalam ceramah akademisnya mengenai jiwa, untuk membedakannya dari pneumatologi,
yakni kajian jiwa manusia yang berkaitan dengan malaikat, roh jahat, dan Tuhan.
Psikologi adalah studi ilmiah mengenai perilaku manusia dan proses- proses yang
berkaitan dengan perilaku tersebut, baik perilaku individual maupun perilaku
sosial (Sukadji, 1986:1.3).
Secara
etimologis, istilah Psikolinguistik berasal dari dua kata, yakni Psikologi dan
Linguistik. Psikologi berarti kajian tentang jiwa serta linguistik berarti
bahasa. Psikologi sering didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dengan cara mengkaji hakikat stimulus, hakikat respon, dan hakikat
proses‑proses pikiran sebelum stimulus atau respon itu terjadi. Bahasa dalam konteks linguistik dipandang
sebagai sebuah sistem bunyi yang arbriter, konvensional, dan dipergunakan oleh
manusia sebagai sarana komunikasi (Bloomfield, 1928:1).
Berikut ini disajikan
beberapa definisi psikolinguistik dari para pakar sebagai bahan pemahaman.
a. Menurut
Hartley, (1982: 16) psikolingustik adalah“Psycholinguistics investigates the
interrelation of language and mind in processing and producing utterances and
in language acquisition” yang mengandung arti Psikolinguistik membahas
hubungan bahasa dengan otak dalam memproses dan menghasilkan ujaran dan
pemerolehan bahasa. Berdasarkan pendapat di atas psikolingistik merupakan
sebuah ilmu yang mengkaji bagaimana bahasa tersebut diperoleh dan dihasilkan
oleh alat ucap manusia dalam hal ini indera pendengaran dan indera penghasil
buni ujaran.
b. Pendapat
yang sama “Psycholinguistics deals directly with the processes of encoding
and decoding as they relate states of message to states of communicators” (Osgood
& Sebeok, dalam Stern, 1983:296) artinya Psikolinguistik secara langsung
berhubungan dengan proses penyandian dan pemahaman sandi seperti pesan yang
disampaikan oleh para pelibat komunikasi.
c. Psikolinguistik
adalah pendekatan gabungan melalui psikologi dan linguistik bagi telaah atau
studi pengetahuan bahasa, bahasa dalam pemakaian, perubahan bahasa, dan hal-hal
yang berkaitan dengan itu, yang tidak mudah dicapai atau didekati melalui salah
satu dari kedua ilmu tersebut secara terpisah atau sendiri-sendiri‖ (Lado, 1976:220).
d. Psikolinguistik
adalah suatu ilmu yang meneliti bagaimana pemakai suatu bahasa membangun dan
memahami kalimat-kalimat bahasa tersebut (Emmon Bach, 1964:64). Psycholinguistics is the study of language
acquisition and linguistic behavior, as well as the psychological mechanisms
responsible for them”(Langacker, 1973:6) Psikolinguistik adalah telaah
pemerolehan bahasa dan perilaku linguistik, terutama mekanisme psikologis yang
bertanggung jawab atas kedua aspek itu.
e. Psycholinguistics
is concerned in the broadest sense with realtions between messages and the
characteristics of the human individuals who select and interpret them” (Diebold,
dalam Slama, 1973:39). Psikolinguistik
dalam pengertian luas membicarakan hubungan antara pesan dan watak kemandirian
manusia yang menyeleksi dan manfsirkan pesan itu.
f. Psychoinguistics
is the study of relations between our needs for expression and communication
and the means offered to us by a language learned in one’s childhood and later”
(Paul
Fraisse, dalam Slama, 1973:39). Psikolinguistik
adalah telaah tentang hubungan antara kebutuhan kita untuk berekpresi dan
berkomunikasi dan benda-benda yang ditawarkan kepada kita melalui bahasa yang
dipelajari sejak kecil dan tahap selanjutnya.
g. Psikolinguistik
adalah telaah mengenai perkembangan bahasa anak; suatu pengenalan teori
linguistik ke dalam masalah psikologis (Palmatier, 1972:140).
h. Psikolinguistik
adalah telaah mengenai produksi (sintesis) dan rekognisi (analisis) bahasa
(Lyons, 1968:160).
i. Psikolinguistik
merupakan suatu ilmu yang mencoba menguraikan proses psikologis yang terjadi
apabila seseorang mengucapkan kalimat-kalimat dan memahami kalimat yang
didengarnya pada waktu berkomunikasi dan bagaimana cara pemerolehannya oleh
manusia (Simanjuntak, 1987:1).
Berdasarkan batasan di
atas dapat disebutkan beberapa ciri psikolinguistik. Psikolinguistik adalah
ilmu antardisiplin antara psikologi dan linguistik, yang memiliki ciri-ciri,
antara lain:
a.
membahas hubungan bahasa dengan otak;
b.
berhubungan langsung dengan proses
penyandian (encoding) dan pemahaman sandi (decoding);
c.
sebagai suatu pendekatan;
d.
menelaah pengetahuan bahasa, pemakaian
bahasa, dan peru-bahan bahasa;
e.
membahas proses yang terjadi pada
pembicara dan pendengar di dalam kaitannya dengan bahasa;
f.
menitikberatkan pembahasan mengenai
pemerolehan bahasa dan perilaku linguistik;
g.
merupakan hubungan kebutuhan berekspresi
dan berkomunikasi,
h.
berhubungan dengan perkembangan bahasa
anak; dan
i.
berkaitan dengan proses psikologis dalam
membangun atau memahami kalimat.
C.
Lingkup Psikolinguistik
Objek psikolinguistik
adalah bahasa, gejala jiwa, dan hubungan di antara keduanya.
Bahasa yang berproses dalam jiwa manusia yang tercermin dalam gejala jiwa.
Bahasa dilihat dari aspek psikologis, yakni proses bahasa yang terjadi pada
otak (mind), baik pada otak pembicara maupun otak pendengar. Aspek-aspek yang penting dalam garapan
psikolinguistik, antara lain:
1. kompetensi
(proses bahasa dalam komunikasi dan pikiran)
2. akuisisi
(pemerolehan bahasa)
3. performansi
(pola tingkah laku berbahasa)
4. asosiasi
verbal dan persoalan makna 6
5. proses
bahasa pada orang abnormal
6. persepsi
ujaran dan kognisi
7. pembelajaran
bahasa
D.
Latihan
Untuk mengukur tingkat pemahaman Saudara
mengenai pokok bahasan ini, jawablah pertanyaan sebagai berikut.
1) Jelaskan persamaan dan perbedaan
psikologi bahasa dan psikolinguistik!
2) Sebutkan ciri-ciri psikolinguistik
sebagai sebuah keilmuan!
3) Menurut pendapat saudara, apakah
psikolinguistik itu?
4) Sebutkan apa saja ruang lingkup
kajian psikolinguistik!
5) Jelaskan kedudukan psikolinguistik
dalam keilmuan linguistik!
Komentar
Posting Komentar